Ku buat tuliasan ini dengan penuh air mata. Tak tau lagi harus berbuat apa dikala kau berkata jangan berharap lagi kepada saya. Cintaku ke kamu tak tergantikan oleh orang lain. Aku ragu bisa kenal dengan orang seperti kamu lagi. Aku takut kehilangan kamu, dan semuanya terjadi. Aku ingin kamu untukku selamanya tapi malah kamu pergi dariku selamanya. Aku hanya bisa mengunci kamar malam ini dan membuat tulisan ini. Kekecewaan berat ku dapatkan. Tapi katamu tak ada yang salah. Yaudah engga ada yang salah. Kamu bilang aku keras kepala, tapi tolong biarkan aku menikmati kesakitanku malam ini.

Aku harus berbuat apa?? Kamu malaikatku, tapi kenapa kamu pinjam tongkat iblis itu untuk menusukku?? Rasanya sesak dada ini tadinya menanti jawabanmu. Aku kecewa, tapi ada satuhal yang kamu katakan. Besok perpisahan, mudah-mudahan kita baik-baik yah. Dan satu lagi, jangan bahagia hanya buatku, tapi bahagia untukmu karena kamu yang bisa buat dirimu sendiri bahagia. Nasihat yang sangat indah dari seorang malaikat kecil yang telah menusukku.

Semua kata-katamu akan selalu ku ingat. “Itu janjiku”
Aku sayang kamu dan akan selalu seperti itu. Selamat bersenang-senang di jawa, semoga semua hal yang pernah kita lakukan tidak menjadi kenangan buruk buatmu.
Sebening air mata ini cintaku kepadamu, 

Dan aku tetap cinta kamu.

Leave a Reply