Sulit kubayangkan hal ini akan terjadi. Minggu, 18 maret 2012 tepatnya di daerah camba, pristiwa yang tak akan aku lupakan. Bahagiah campur canda ternoda dengan pristiwa yang terjadi padaku hari ini. Dimulai dengan petualangan di daerah yang sangat indah. Sungai dihiasi oleh bebatuan yang sangat besar, sungguh indah. Sekitar pukul 2.30 siang, aku mulai turun ke sungai mencari tempat yang enak untuk menikmati Susana sungai yang bergitu indah. Tanpa di rencanakan sebelumnya kakiku terpeleset dan aku terjatuh di dalam arus sungai yang sangat deras. Mungkin sekitar 15 meter aku mengikuti arus itu tanpa bisa berenang sedikitpun. Aku melihat teman-temanku di atas sebuah batu besar dengan wajah yang sangat khawatir. Dengan susah payah aku mencoba menggerakkan kakiku untuk mendayung badanku ke tepi sungai. Tapi saying, saat aku terjatu ke sungai aku menggunakan sebuah jens yang tentusaja sangat berat jika terkena air. Setelah beberapa lama terbawa arus, aku mendapatkan kesempatan untuk mulai berusaha berenang menuju tepi sengai. Berusahalah aku pada kesempatan itu. Salah satu temanku meloncat ke sungai juga untuk menyelamatkanku, tapi ternyata kedalaman sungai tidak seperti yang di perkirakan. Dia berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dan tetap berteriak memberiku semangat “passaimi maumi sampai”, itu katanya. Saya berusaha terus, hingga sempat terseret lagi, tapi tak lama. Saat tenggelam tak tau kenapa aku masih sempat memikirkan sebuah nama yang sangat aku gemari. “kalo matika tidak ketemuma sama dia besok”, itu yang ku katakana dalam hatiku selama terseret arus, dan berkat bantuan dari ALLAH aku bisa selamat. Dan semangatku untuk bisa berenang hingga ke tepi terbakar oleh nama itu. Keinginanku untuk bertemu dia besok sangatlah besar. Dan ALHAMDULILLAH aku selamat. Dengan batuan temanku tadi aku bisa naik ke sebuah batu besar di pinggir sungai tadi. Dan aku tetap bisa bertemu dengannya besok. Terima kasih Ya ALLAH telah memberikanku kesempatan hidup yang kedua dan hamba sekuat tenaga berusaha untuk tidak mengecewakanMu.


Terlintas sebuah kenangan indah besamamu dikala kau masih menghargaiku.
Kujalani pulah sebuah kepedihan yang saat ini kurasakan.
Selalu saja aku yang salah, aku tak bernah benar. Aku kangen kamu yang dulu, yang selalu ada dengan senyuman buatku. Dimana?? Diamana kamu sekarang, sosokmu yang dulu seakan lenyap. Aku mau kamu tak peduli kamu yang sekarang ataupun kamu yang dulu. Yang intinya aku hanya mau kamu, kamu yang ada disini mendampingiku sampai tak adalagi nyawaku di dunia ini.

Saya menanti.........
saya menanti satu hal
saya menanti satu hal sebelum putih abu-abuku berakhir.

mungkin senyuman
.........
mungkin senyuman darimu
mungkin senyuman darimu yang sangat berharga.

mungkin juga bukan
........
mungkin juga bukan sebuah senyuman
mungkin juga bukan sebuah senyuman, tapi jawaban.

aku akan tetap menantimu
meski putih abu-abu akan berakhir.
meski sulit lagi bertemu.
aku akan tetap dengan hatiku yang sekarang, mencintaimu
........